Minggu, 31 Mei 2009

Benarkah Media Cetak Akan Berakhir?

Murdok: Era Media Cetak akan Segera Berakhir
Saturday, 30 May 2009 02:45

Raja media dan pemilik News Corp, Rupert Murdoch memprediksi “masa akhir” kejayaan media cetak. Koran akan segera mati. Hidayatullah.com -- Raja media yang juga pemilik pemilik News Corporation, salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia Rupert Murdoch mengatakan era suratkabar ke depannya akan menjelma menjadi serba digital. Namun baru akan terjadi 10-15 tahun mendatang, di mana baru benar-benar fokus di dunia elektronik.

Murdoch dalam wawancaranya dengan News Corp yang dimiliki Fox Business Network mengatakan, bahwa industri suratkabar akan semakin tergerus karena beban untuk mencetak iklan dan sirkulasinya akan membebankan pembaca. Maka dari itu, para pembaca mulai beralih ke internet.
"Daripada membaca suratkabar cetak, saat ini orang lebih suka untuk mobile dan bisa mengakses berita suratkabar secara keseluruhan secara mobile. Kita pun bisa meng-update setiap satu atau dua jam sekali," ujar Murdoch, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/5/2009).
Dia juga menambahkan dengan suratkabar digital, seseorang akan langsung mendapatkan berita utama secara cepat dan bisa langsung diakses menggunakan Blackberry ataupun Palm sepanjang hari.
"Saya rasa dua sampai tiga tahun ke depan pelaku industri surakabar akan mulai diperkenalkan dengan tren ini. Serta butuh waktu 10-15 tahun ke depan untuk publik berganti haluan ke media online," ungkapnya.
Selain itu Murdoch berencana untuk membebankan biaya ke pembaca, untuk media publikasi online. "Anda harus membayar suratkabar favorit Anda di Web. Media online gratis akan dihentikan pada akhirnya," ucapnya.
Pembebanan biaya di industri suratkabar secara online akan cepat berkembang dan pembaca pun harus membayar banyak untuk itu. "Beberapa kasus di industri suratkabar mulai menjajaki dunia online dan mencoba menarik pembaca lebih banyak lagi. Hal ini malah membuat rugi perusahaan tersebut. Sekarang mereka harus berbalik dan harus mulai berkata akan membebankan biaya ke pembaca," katanya.
Di sisi lain, pria berusia 78 tahun ini tidak akan mengambil uang pemerintah. Di mana pemerintah akan memberikan bailout untuk industri suratkabar. "Saya yakin tidak ada satupun industri suratkabar yang akan mengambil dana tersebut, kami masih ingin bebas dan bisa memegang peranan kami," tegasnya.
Dalam penutupan obrolan, Murdoch juga mengatakan, beberapa Koran akan segera mati. Murdoch menutup wawancara dengan prediksi bahwa salah satu koran Chicago akan mati.
"Satu akan pergi," katanya. "Ini sangat sulit untuk melihat bagaimana Sun-Times dapat terus terjadi. Saya pikir keras saat sepuluh tahun yang lalu."
Holding Murdoch memiliki The Wall Street Journal, the New York Post, The Times of London, the Sun dan The Australian, dan lainnya. The Wall Street Journal online sendiri sudah menetapkan biaya pendaftaran untuk semua kontennya.
Sebelum ini, tahun 2006, pemilik konglomerasi media berbahasa Inggris terbesar di dunia, sudah pernah menyindir media cetak. Ia mengatakan, beberapa pemilik industri (media) suka merasa hebat, tidak dapat diketahui sebabnya, dan merasa puas dengan dirinya sendiri.
"Pembaca muda tidak ingin bersandar pada figur dewa yang turun dari langit untuk mengatakan kepada mereka mengenai hal-hal penting. Meminjam analogi agama, mereka tidak ingin berita disajikan seperti ajaran," ujar Murdoch pada Pertemuan American Society of Newspaper Editor di Washington, seperti dikutip The Economist edisi 22 April 2006.
Apa yang harus dilakukan koran-koran, kata Murdoch, adalah kebutuhan menyesuaikan diri dengan online. Situs pribadi (blog) milik para pembaca muda itu telah menjadi tempat untuk percakapan. "Warga digital tidak lagi berkirim surat kepada editor surat kabar. Ia memilih ber-online dan memulai blog. Artinya, kita harus menjadi tujuan akhir bagi para blogger ini," lanjutnya. [thehuffington/fox/http://www.hidayatullah.com/]