kun wazis publication: Agustus 2009

Selasa, 11 Agustus 2009

Fajar Baru dari Sang Guru Besar

Prof Dr Moh Khusnuridlo, MPd; Guru Besar STAIN Jember
Terapkan Home Schooling Ala Orang Tua, Tetap Kritisi Dunia Pendidikan

Senin Kliwon, 10 Agutus 2009 menjadi hari bersejarah bagi Prof Dr Moh Khusnuridlo, MPd. Pria kelahiran Ponorogo 21 Juli 1965 ini dikukuhkan oleh Senat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember sebagai guru besar. Ternyata, meraih guru besar hanya butuh satu syarat saja. Apa itu?

Baca selengkapnya »

kenangan manis

bekerja 10 tahun di Harian Pagi Radar Jember (Jawa Pos Grup) mulai 1 September 1999-1 September 2009 memberikan pelajaran berharga. Salah satunya, mengukir sukses bersama dengan membangun tim building pada 17 Mei 2007 silam. Dengan desain kekuatan tim untuk meraih sukses, kami bertekad untuk bisa menjadi yang terbaik.Kami yakin, bahwa dengan bekerja keras dan cerdas, maka seseorang akan bisa hidup layak. Dan, yang terpenting, mampu memaknai setiap langkah yang kami lakukan adalah bentuk peribadahan kepada Sang Khaliq. Ya....Salam....

renungan

salam hangat

identitas ini sebagai pertanda bahwa belajar memburu dan menulis berita tidak boleh berhenti. Sebab, sejak September 1999 hingga September 2009 bergabung dengan Radar Jember (Jawa Pos Grup), masih banyak yang harus diperbaiki. Tidak hanya karakter tulisan, tapi ketajaman dalam memilih dan memilah angle harus terus diasah. Ternyata, modal menjadi jurnalis tidak hanya sekadar keberanian menyajikan peristiwa yang didapat, tapi bagaimana bisa bijaksana dalam mengungkap fakta agar massa bisa mendapatkan kecerdasan dari berita yang disajikan. Untuk itu, menulis tidak ada kata akhir, kecuali fenomena yang kita tangkap itu sudah habis. Untuk itu, tulisan harus mampu memberikan manfaat kepada publik agar seorang jurnalis juga bisa mengambil peran sebagai orang yang menanam kebaikan. "Khairun naas anfauhum linnas" sebaik-baik manusia itu adalah yang memberikan manfaat kepada manusia lainnya. Ya Salam

Ikon Baru Jember

Silat di Jember tiba-tiba saja 'menyalip' cabang olahraga yang lain. Dulu, dunia persilatan masih kalah dengan sepak bola, voli, maupun olahraga lain. Tapi, sejak Silat dijadikan salah satu ikon kota Jember, maka perguruan silat di Jember mulai menunjukkan jurusnya. Buku yang ditulis Kun Wazis tidak memotret dari sisi ikon, tapi Silat dari aspek budaya dan pengaruhnya terhadap pesilat. Setidaknya, silat masih menjadi salah satu kekuatan untuk membentengi diri dari serangan orang yang nekat berbuat tindak kejahatan.

catatan tragedi panti

Sebuah buku yang mendokumentasikan banjir bandang panti akhir 2005 silam. Winardi dan Kun Wazis mencoba mengupas dari banyak sisi, meskipun masih diliputi keterbatasan. Mulai penyebab banjir bandang, kerugian yang ditimbulkan, dan berbagai upaya pemulihan. Pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap bencanam bahwa kerusakan di daratan dan lautan itu juga diakibatkan oleh ulah tangan manusia. Dan, untuk melengkapi semua itu, sebuah keping VCD tentang banjir Panti menjadi pelengkap tragedi yang menewaskan 100 warga itu.

pengalaman pertama

kun wazis publication

Selasa, 11 Agustus 2009

Fajar Baru dari Sang Guru Besar

kenangan manis

renungan

salam hangat

Ikon Baru Jember

Jurus Silat Jember

catatan tragedi panti

buku kolaborasi

pengalaman pertama

Arsip Pers

Mengenai Saya